Di negeri orang tempe susah didapat. Kalaupun ada seringnya hanya bisa didapat di kota-kota besar–di toko-toko asia atau whole foods (supermarket yang jual keperluan dapur organik dan harga2nya terkenal mahal) bagian makanan beku–Setelah seorang teman mengirimi cukup banyak ragi tempe, mulailah saya bereksperimen membuat tempe. Ternyata membuat tempe gampang-gampang susah. Berbagai metode di internet saya coba, hasilnya tetap tidak memuaskan! Empat kali bereksperimen, 4 kali hasil tidak seperti yang diharapkan. Selalu saja tempe hanya jadi di beberapa bagian, bagian lain masih berbentuk kedelai. Malah ada yang bentuknya masih kedelai semua!
Kelima kali mencoba, barulah saya mendapatkan hasil yang ‘layak’ 😀 Cara pembuatan saya dapat dari sini. Selama ini saya selalu meletakkan tempe di suhu rata-rata 90-92 F (dan selalu tidak jadi atau jadi sebagian) Percobaan terakhir tempe saya taruh di suhu stabil 85-87 F. Tidak lupa di kotak inkubator saya taruh satu gelas air untuk meningkatkan humidity (kadar kelembaban udara) Banyak website yang bilang ragi tempe satu sendok teh bisa untuk satu kilogram kedelai. Kayaknya untuk kasus saya, satu sendok teh ragi tempe tidak cukup. Untuk kira-kira setengah kilo kedelai, saya pakai 2 sendok makan ragi tempe. Saya kurang tahu apa ragi tempe yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula.
Yang jelas saya masih akan bereksperimen membuat tempe lagi. Hasil terakhir menunjukkan bahwa tempe segar buatan sendiri ternyata lebih enak, jelas lebih murah dan jauh lebih fresh!
PS: Berikut beberapa website yang mengulas berbagai cara pembuatan tempe.
http://www.tempeh.info/maketempeh/how-to-make-tempeh.php
http://www.henrynugroho.org/tempeh.html
http://users.soe.ucsc.edu/~manfred/tempeh/
http://www.ehow.com/how_2163426_make-tempeh.html
http://www.soya.be/how-to-make-tempeh.php
http://keluargacemara.net/dapur/?p=50
-D
D's Unchanging and Ever Changing..... 